Minggu, 08 Mei 2016

Keanekaragaman Hayati


A.    Pengertian Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati adalah tingkat variasi bentuk kehidupan dalam, mengingat ekosistem bioma spesies,, atau seluruh planet. Keanekaragaman hayati adalah ukuran dari kesehatan ekosistem. Keanekaragaman hayati adalah sebagian fungsi dari iklim. Pada habitat darat, di daerah tropis biasanya kaya sedangkan spesies dukungan daerah kutub  lebih sedikit. Perubahan lingkungan yang cepat biasanya menyebabkan kepunahan masal. Salah satu perkiraan adalah bahwa kurang dari 1% dari spesies yang ada di Bumi adalah yang masih ada.
Sejak kehidupan dimulai di bumi, lima kepunahan massal besar dan peristiwa kecil telah menyebabkan beberapa tetes besar dan mendadak dalam keanekaragaman hayati. Para eon Fanerozoikum (yang 540 juta tahun terakhir) ditandai pertumbuhan yang cepat dalam keanekaragaman hayati melalui ledakan-Kambrium sebuah periode di mana mayoritas filum multiseluler pertama muncul. 400 juta tahun ke depan termasuk diulang, kerugian besar keanekaragaman hayati diklasifikasikan sebagai kepunahan massal. DalamKarbon, kolaps hutan hujan menyebabkan kerugian besar dari kehidupan tanaman dan hewan. Peristiwa kepunahan Permian-Trias, 251 juta tahun lalu, adalah yang terburuk;. Pemulihan vertebrata butuh waktu 30 juta tahun Yang paling terakhir, peristiwa kepunahan Cretaceous-Paleogen, terjadi 65 juta tahun lalu, dan sering menarik perhatian lebih dari yang lain karena mengakibatkan kepunahan dinosaurus.
Periode sejak munculnya manusia telah menunjukkan pengurangan keanekaragaman hayati yang sedang berlangsung dan kerugian ataskeragaman genetik. Dinamakan kepunahan Holocene, pengurangan ini disebabkan terutama oleh dampak manusia, terutama kerusakan habitat. Sebaliknya, keanekaragaman hayati dampak kesehatan manusia dalam berbagai cara, baik secara positif maupun negatif.

B.     Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Sudah kita ketahui bersama bahwasannya keanekaragaman hayati di negeri syurga ini. Negeri yang tongkat kayu dan batu jadi tanaman, yakni Indonesia begitu tinggi keanekaragamannya, baik itu flora maupun faunanya. Hal itu tentu haruslah di manfaatkan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia juga masyarakat dunia.

1.      Keanekaragaman Flora di Indonesia
Jenis tumbuh-tumbuhan di Indonesia diperkirakan sebanyak 25.000 jenis atau dari 10% dari flora di dunia. Lumut dan ganggang diperkirakan jumlahnya 35.000 jenis. Tidak kurang dari 40% dari jenis-jenis ini merupakan jenis yang endemic atau jenis yang hanya terdapat di Indonesia dan tidak terdapat di tempat lain di dunia. Kekayaan hayati ini harus kita jaga dan kita pelihara dengan baik.
Dari semua suku tumbuhan yang ada, suku anggrek (Orchidacaea) adalah suku yang terbesar dan ditaksir terdapat sekitar 3.000 jenis. Banyak diantara jenis-jenis tumbuhan tersebut mempunyai nilai ekonomi tinggi, antara kain meranti-merantian (Dipterocarpaceaen), Kacang-kacangan (Lenguminosae), dan jambu-jambuan (Myrtaceaen).

2.      Keanekaragaman Fauna di Indonesia
Jenis-jenis hewan yang ada di Indonesia diperkirakan berjumlah 220.000 jenis yang terdiri atas kurang lebih 200.000 serangga (17% fauna serangga di dunia), 4000 jenis ikan, burung, serta 1.000 jenis reptilian dan amphibian.
Pembagian fauna menjadi dua kelompok didasarkan pada adanya paparan sunda dan paparan sahul menjadi lebih jelas lagi daripada pembagian fauna. Di sini dapat ditarik garis pemisah yang jelas yang disebut garis Wallace.
Beberapa jenis hewan seperti ikan tawar dari kelompok timur dan barat penyebarannya tidak pernah bertemu. Akan tetapi ada pula hewan hewan seperti burung, amphibian, dan reptilia yang sering kali antara penyebaran kelompok timur dan barat saling tumpang-tindih. Paparan sunda sangat kaya akan berbagai jenis mamalia dan burung. Diperkirakan di kawasan ini terdapat ratusan jenis burung dan 70% diantaranya merupakan penghuni hutan primer darat, keanekaragaman ini jauh lebih tinggi daripada di Afrika.

C.    Macam-macam Keanekaragaman Hayati
a.         Keanekaragaman Gen

keanekaragaman gen

Adalah perbedaan atau variasi gen yang terdapat dalam suatu spesies makhluk hidup. Contoh, buah durian yang memiliki kulit tebal, kulit tipis, dagingnya tebal, berdanging buah tipis, biji besar atau biji kecil. Demikian pula dengan buah pisang yang mempunyai ukuran, warna, bentuk dan tekstur serta rasa daging buah yang tidak sama dengan yang pisang lainnya. Pisang mempunya beberapa variasi yaitu pisang raja uli, pisang raja molo, pisang raja jambe, pisang raja sereh. 

keanekaragaman sifat genetik pada suatu makhluk hidup dikendalikan oleh gen-gen yang ada didalam kromosom yang dimilikinya. Kromosom tersebut didapatkan dari kedua induknya melalui pewarisan sifat. Namun, gen juga dapat dipengaruhi dengan kondisi lingkungan tempat hidupnya. Contohnya bibit yang diambil dari batang induk mangga yang memiliki sifat genetik berbuah dengan besar,dan bila ditanam pada area yang berbeda maka ada kemungkinan tidak menghasilkan buah mangga berukuran besar seperti sifat genetik induknya.

keanekaragaman gen juga dapat ditingkatkan melalui hibridisasi atau perkawinan silang antara spesies satu dengan spesies yang berbeda sifat atau melalui proses domestikasi (budidaya tumbuhan liar atau hewan). Contohnya adalah proses hibrid dari tanaman anggrek akan mendapatkan warna yang beragam, hibridisasi sapi fries Holland dengan sapi bali, dan hibridisasi berbagai jenis tanaman atau hewan tertentu dengan spesies liar untuk mendapatkan jenis yang tahan terhadap penyakit. Dengan cara hibridisasi ini maka kita dapat memperoleh sifat genetik yang baru dari suatu organisme-organisme pada suatu spesies.

b.      Keanekaragaman Jenis
 
keanekaragaman buah
keanekaragaman hewan
Keanekaragaman jenis adalah adanya perbedaan yang bisa ditemukan pada kelompok atau komunitas pada berbagai spesies yang hidup di suatu habitat makhluk. Contoh, di halaman kita terdapat pohon mangga, jeruk, rambutan, kelapa, bunga melati, bunga mawar, jahe, kunyit, burung, lebah, semut, kupu-kupu, dan cacing. Keanekaragaman jenis yang lebih tinggi umumnya dapat ditemukan di suatu tempat yang jauh dari kehidupan manusia, semisal di hutan. Di hutan terdapat jenis hewan dan tumbuhan yang lebih banyak dibandingkan dengan di kebun atau di sawah.

Adapun beberapa jenis organisme yang memiliki ciri-ciri fisik yang hampir sama seperti tumbuhan kelompok palem yaitu pinang, aren, sawit dan kelapa yang memiliki daun seperti pita. Namun, tumbuh-tumbuhan tersebut merupakan spesies yang berbeda, kelapa memiliki nama spesies Cocos Nucifera, pinang bernama Areca catechu.

c.       Keanekaragaman Ekosistem

keanekaragaman ekosistem alam

Ekosistem bisa terbentuk disebabkan adanya berbagai kelompok spesies yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, setelah itu saling mempengaruhi antar spesies dengan spesies dan spesies dengan lingkungan abiotik tempat hidup, semisal suhu, air, udara, tanah, cahaya matahari, kelembapan dan mineral. Ekosistem berbeda dengan lainnya sesuai dengan spesies pembentuknya. Terdapat beberapa ekosistem yaitu ekosistem hutan, ekosistem rawa, ekosistem terumbu karang, ekosistem laut dalam, ekosistem padang lamu, ekosistem mangrove, ekosistem dana, eosistem pantai pasir dll. Kemudian adapun ekosistem buatan manusia yaitu agro ekosistem seperti sawah, kebun, dan ladang. Hanya saja agroekosistem memiliki tingkat keanekaragaman spesies yang lebih rendah dibandingkan dengan ekosistem alamiah, tetapi mempunyai tingkat keanekaragaman genetik yang lebih tinggi.

D.    Hubungan antara keanekaragaman hayati
1.      Interaksi biotik
Interaksi biotik dapat terjadi pada makhluk hidup satu dengan makhluk hidup yang lainya (baik di dalam jenisnya ataupun antar jenisnya) yang membentuk suatu komunitas. sedangkan Interaksi Biotik.
2.      Interaksi abiotik
interaksi abiotik dapat terjadi antara mahluk hidup dengan lingkungan fisik, yaitu suhu, cahaya dan lingkungan kimiawi, antara lain, air, mineral dan keasaman. Dengan adanya beranekaragamnya kondisi lingkungan dan keaneka ragaman hayati, maka terbentuklah keanekaragaman ekosistem. yang mana Tiap-tiap ekosistem memiliki keanekaragaman makhluk hidup tertentu pula. Cotohnya, ekosistem padang rumput, ekosistem pantai, ekosistem hutan hujan trofik, dan ekosistem air laut. Tiap-tipa ekosistem mempunyai ciri fisik, kimiawi, dan biologis tersendiri. Flora dan fauna yang terdapat dsalam ekosistem tertentu berbeda dengan flora dan fauna yang terdapat didalam ekosistem yang lain.
Perubahan iklim Juga mempengaruhi suhu udara dan laut, panjang musim, permukaan air laut, pola arus laut dan angin, tingkat curah hujan, serta hal-hal lainnya. Perubahan ini mempengaruhi habitat dan perilaku banyak spesies yang berbeda. Banyak yang tidak akan mampu beradaptasi cukup cepat dan dapat punah. Maka dari itu Mulai sekarang adalah menjadi Tugas manusia utuk bersama-sama lebih sadar dan menjaga Lingkungan sekitar untuk Kebaikan bersama juga.




NAMA                                      : Ajeng Herlinda
NPM                                          : 115040136
PROGRAM PENDIDIKAN    : Akuntansi
FAKULTAS                             : Ekonomi

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

Tidak ada komentar:

Posting Komentar