A.
Pengertian
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati adalah tingkat variasi bentuk kehidupan dalam, mengingat ekosistem bioma spesies,, atau seluruh planet.
Keanekaragaman hayati adalah ukuran dari kesehatan ekosistem. Keanekaragaman
hayati adalah sebagian fungsi dari iklim. Pada habitat darat,
di daerah tropis biasanya kaya sedangkan spesies dukungan daerah kutub lebih sedikit. Perubahan
lingkungan yang cepat biasanya menyebabkan kepunahan masal. Salah satu
perkiraan adalah bahwa kurang dari 1% dari spesies yang ada di Bumi adalah yang masih
ada.
Sejak
kehidupan dimulai di bumi, lima kepunahan massal besar dan peristiwa kecil
telah menyebabkan beberapa tetes besar dan mendadak dalam keanekaragaman
hayati. Para eon Fanerozoikum (yang 540 juta tahun terakhir)
ditandai pertumbuhan yang cepat dalam keanekaragaman hayati melalui
ledakan-Kambrium sebuah periode di mana mayoritas filum multiseluler pertama muncul. 400 juta tahun ke depan termasuk
diulang, kerugian besar keanekaragaman hayati diklasifikasikan sebagai
kepunahan massal. DalamKarbon, kolaps
hutan hujan menyebabkan kerugian besar dari kehidupan tanaman dan hewan. Peristiwa kepunahan Permian-Trias, 251
juta tahun lalu, adalah yang terburuk;. Pemulihan vertebrata butuh waktu 30
juta tahun Yang paling terakhir,
peristiwa kepunahan Cretaceous-Paleogen, terjadi 65 juta tahun lalu, dan sering
menarik perhatian lebih dari yang lain karena mengakibatkan kepunahan dinosaurus.
Periode
sejak munculnya manusia telah menunjukkan pengurangan keanekaragaman hayati
yang sedang berlangsung dan kerugian ataskeragaman genetik. Dinamakan kepunahan Holocene,
pengurangan ini disebabkan terutama oleh dampak manusia, terutama kerusakan
habitat. Sebaliknya, keanekaragaman hayati dampak kesehatan manusia dalam
berbagai cara, baik secara positif maupun negatif.
B.
Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
Sudah kita ketahui bersama bahwasannya
keanekaragaman hayati di negeri syurga ini. Negeri yang tongkat kayu dan batu
jadi tanaman, yakni Indonesia begitu tinggi keanekaragamannya, baik itu flora
maupun faunanya. Hal itu tentu haruslah di manfaatkan sebaik-baiknya untuk
kesejahteraan masyarakat Indonesia juga masyarakat dunia.
1. Keanekaragaman
Flora di Indonesia
Jenis tumbuh-tumbuhan di Indonesia
diperkirakan sebanyak 25.000 jenis atau dari 10% dari flora di dunia. Lumut dan
ganggang diperkirakan jumlahnya 35.000 jenis. Tidak kurang dari 40% dari
jenis-jenis ini merupakan jenis yang endemic atau jenis yang hanya terdapat di
Indonesia dan tidak terdapat di tempat lain di dunia. Kekayaan hayati ini harus
kita jaga dan kita pelihara dengan baik.
Dari semua suku tumbuhan yang ada, suku
anggrek (Orchidacaea) adalah suku yang terbesar dan ditaksir terdapat sekitar
3.000 jenis. Banyak diantara jenis-jenis tumbuhan tersebut mempunyai nilai
ekonomi tinggi, antara kain meranti-merantian (Dipterocarpaceaen),
Kacang-kacangan (Lenguminosae), dan jambu-jambuan (Myrtaceaen).
2. Keanekaragaman
Fauna di Indonesia
Jenis-jenis hewan yang ada di Indonesia
diperkirakan berjumlah 220.000 jenis yang terdiri atas kurang lebih 200.000
serangga (17% fauna serangga di dunia), 4000 jenis ikan, burung, serta 1.000
jenis reptilian dan amphibian.
Pembagian fauna menjadi dua kelompok
didasarkan pada adanya paparan sunda dan paparan sahul menjadi lebih jelas lagi
daripada pembagian fauna. Di sini dapat ditarik garis pemisah yang jelas yang
disebut garis Wallace.
Beberapa jenis hewan seperti ikan tawar
dari kelompok timur dan barat penyebarannya tidak pernah bertemu. Akan tetapi
ada pula hewan hewan seperti burung, amphibian, dan reptilia yang sering kali
antara penyebaran kelompok timur dan barat saling tumpang-tindih. Paparan sunda
sangat kaya akan berbagai jenis mamalia dan burung. Diperkirakan di kawasan ini
terdapat ratusan jenis burung dan 70% diantaranya merupakan penghuni hutan
primer darat, keanekaragaman ini jauh lebih tinggi daripada di Afrika.
C.
Macam-macam
Keanekaragaman Hayati
a.
Keanekaragaman Gen
keanekaragaman gen |
Adalah
perbedaan atau variasi gen yang terdapat dalam suatu spesies makhluk hidup.
Contoh, buah durian yang memiliki kulit tebal, kulit tipis, dagingnya tebal,
berdanging buah tipis, biji besar atau biji kecil. Demikian pula dengan buah
pisang yang mempunyai ukuran, warna, bentuk dan tekstur serta rasa daging buah
yang tidak sama dengan yang pisang lainnya. Pisang mempunya beberapa variasi
yaitu pisang raja uli, pisang raja molo, pisang raja jambe, pisang raja
sereh.
keanekaragaman
sifat genetik pada suatu makhluk hidup dikendalikan oleh gen-gen yang ada
didalam kromosom yang dimilikinya. Kromosom tersebut didapatkan dari kedua
induknya melalui pewarisan sifat. Namun, gen juga dapat dipengaruhi dengan
kondisi lingkungan tempat hidupnya. Contohnya bibit yang diambil dari batang
induk mangga yang memiliki sifat genetik berbuah dengan besar,dan bila ditanam
pada area yang berbeda maka ada kemungkinan tidak menghasilkan buah mangga
berukuran besar seperti sifat genetik induknya.
keanekaragaman
gen juga dapat ditingkatkan melalui hibridisasi atau perkawinan silang antara
spesies satu dengan spesies yang berbeda sifat atau melalui proses domestikasi
(budidaya tumbuhan liar atau hewan). Contohnya adalah proses hibrid dari
tanaman anggrek akan mendapatkan warna yang beragam, hibridisasi sapi fries
Holland dengan sapi bali, dan hibridisasi berbagai jenis tanaman atau hewan
tertentu dengan spesies liar untuk mendapatkan jenis yang tahan terhadap
penyakit. Dengan cara hibridisasi ini maka kita dapat memperoleh sifat genetik
yang baru dari suatu organisme-organisme pada suatu spesies.
b.
Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman
jenis adalah adanya perbedaan yang bisa ditemukan pada kelompok atau komunitas
pada berbagai spesies yang hidup di suatu habitat makhluk. Contoh, di halaman
kita terdapat pohon mangga, jeruk, rambutan, kelapa, bunga melati, bunga mawar,
jahe, kunyit, burung, lebah, semut, kupu-kupu, dan cacing. Keanekaragaman jenis
yang lebih tinggi umumnya dapat ditemukan di suatu tempat yang jauh dari
kehidupan manusia, semisal di hutan. Di hutan terdapat jenis hewan dan tumbuhan
yang lebih banyak dibandingkan dengan di kebun atau di sawah.
Adapun
beberapa jenis organisme yang memiliki ciri-ciri fisik yang hampir sama seperti
tumbuhan kelompok palem yaitu pinang, aren, sawit dan kelapa yang memiliki daun
seperti pita. Namun, tumbuh-tumbuhan tersebut merupakan spesies yang berbeda,
kelapa memiliki nama spesies Cocos Nucifera, pinang bernama Areca catechu.
c.
Keanekaragaman Ekosistem
keanekaragaman ekosistem alam |
Ekosistem
bisa terbentuk disebabkan adanya berbagai kelompok spesies yang dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, setelah itu saling mempengaruhi antar
spesies dengan spesies dan spesies dengan lingkungan abiotik tempat hidup,
semisal suhu, air, udara, tanah, cahaya matahari, kelembapan dan mineral.
Ekosistem berbeda dengan lainnya sesuai dengan spesies pembentuknya. Terdapat
beberapa ekosistem yaitu ekosistem hutan, ekosistem rawa, ekosistem terumbu
karang, ekosistem laut dalam, ekosistem padang lamu, ekosistem mangrove,
ekosistem dana, eosistem pantai pasir dll. Kemudian adapun ekosistem buatan
manusia yaitu agro ekosistem seperti sawah, kebun, dan ladang. Hanya saja
agroekosistem memiliki tingkat keanekaragaman spesies yang lebih rendah
dibandingkan dengan ekosistem alamiah, tetapi mempunyai tingkat keanekaragaman
genetik yang lebih tinggi.
D.
Hubungan
antara keanekaragaman hayati
1. Interaksi
biotik
Interaksi biotik dapat terjadi pada makhluk hidup satu
dengan makhluk hidup yang lainya (baik di dalam jenisnya ataupun antar
jenisnya) yang membentuk suatu komunitas. sedangkan Interaksi Biotik.
2. Interaksi
abiotik
interaksi abiotik dapat terjadi antara mahluk hidup dengan
lingkungan fisik, yaitu suhu, cahaya dan lingkungan kimiawi, antara lain, air,
mineral dan keasaman. Dengan adanya beranekaragamnya kondisi lingkungan dan
keaneka ragaman hayati, maka terbentuklah keanekaragaman ekosistem. yang mana
Tiap-tiap ekosistem memiliki keanekaragaman makhluk hidup tertentu pula.
Cotohnya, ekosistem padang rumput, ekosistem pantai, ekosistem hutan hujan
trofik, dan ekosistem air laut. Tiap-tipa ekosistem mempunyai ciri fisik,
kimiawi, dan biologis tersendiri. Flora dan fauna yang terdapat dsalam
ekosistem tertentu berbeda dengan flora dan fauna yang terdapat didalam ekosistem
yang lain.
Perubahan iklim Juga mempengaruhi suhu udara dan laut,
panjang musim, permukaan air laut, pola arus laut dan angin, tingkat curah
hujan, serta hal-hal lainnya. Perubahan ini mempengaruhi habitat dan perilaku
banyak spesies yang berbeda. Banyak yang tidak akan mampu beradaptasi cukup
cepat dan dapat punah. Maka dari itu Mulai sekarang adalah menjadi Tugas
manusia utuk bersama-sama lebih sadar dan menjaga Lingkungan sekitar untuk
Kebaikan bersama juga.
NAMA : Ajeng
Herlinda
NPM :
115040136
PROGRAM
PENDIDIKAN : Akuntansi
FAKULTAS : Ekonomi
UNIVERSITAS
SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
Tidak ada komentar:
Posting Komentar